Child Parenting Skills

 Jawaban Permasalahan Seputar Balita dan Anak

Bagaimana mengatasi Balita mengompol ?

Posted on Sunday, April 6, 2008
Balita mengompolMengompol, dalam istilah medisnya enuresis adalah mengeluarkan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak dan remaja. Apa penyebab dan bagaimana solusinya ?[...]Balita MengompolMengompol, dalam istilah medisnya enuresis adalah mengeluarkan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak dan remaja.

Penyebab balita masih mengompol diantaranya :
1. Faktor keturunan.
Sekitar 85 persen anak yang mengompol biasanya punya riwayat keluarga yang enuresis juga.
2. Permasalahan kesehatan, seperti infeksi saluran kemih atau diabetes.
3. Permasalahan kejiwaan anak, seperti akibat perceraian orangtua, dsb.
4. Penggunaan popok sekali pakai yang terus menerus.

Semakin meningkatnya kesibukan orangtua dan naiknya pendapatan orangtua, maka solusi menggunakan popok sekali pakai menjadi hal yang biasa. Padahal ada sisi negatifnya yaitu kemungkinan anak semakin tergantung pada popoknya. Istilah lainnya keenakan.
Dan banyak lagi penyebab lainnya, yang kebanyakan sulit diketahui polanya, dan harus dikonsultasikan dengan dokter anak.

Bagaimana mengatasi permasalahan mengompol ini ? Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan, diantaranya :

1. Membangunkan anak pada malam hari
Untuk melaksanakan Teknik ini, ada baiknya orangtua mengenal pola mengompol anaknya. Setiap jam berapa dia mengompol, lalu dicatat. Setelah tahu jadwal mengompolnya, kemudian kita bangun sekitar satu jam sebelum jadwal dia mengompol. Bangunkan anak dan bawa ke kamar mandi, lalu usahakan agar dia bisa buang air kecil. Untuk awal-awal kemungkinan anak akan nangis atau rewel, hal itu wajar dan usahakan orang tua tetap tenang. Jika sudah mulai berhasil, selanjutnya bangunkan anak setengah jam sebelum jadwal dia mengompol. Setelah itu ajarkan anak agar mau BAK sebelum dia tidur.

Cara diatas bisa pula diterapkan untuk mengatasi masalah mengompol anak pada siang hari. Ajak anak setiap beberapa jam sekali ke kamar mandi, dan biarkan dia BAK. Lama-lama anak akan tahu apa yang harus dilakukan kalau ingin buang air kecil. Cara ini alhamdulillah berhasil diterapkan pada anak saya, dan dia berhenti mengompol pada usia 1,5 tahun.

2. Tanamkan dalam memori si kecil bahwa seharusnya pipis itu di WC, bukan di celana.
Misalnya dengan memberikan dongeng-dongeng (yang bisa kita karang sendiri), atau reward jika anak tidak mengompol lagi, atau jika sudah besar berikan tanggung jawab agar anak membantu membersihkan bekas ompolnya. Hal-hal tersebut untuk menanamkan dalam memori seorang anak bagaimana BAK yang seharusnya.

3. Menggunakan obat-obatan.
Jika menyangkut obat-obatan untuk anak, sebaiknya betul-betul dikonsultasikan dulu dengan ahlinya.

4. Kesabaran.
Penggunaan teknik-teknik diatas akan berbeda hasilnya pada setiap anak. Yang harus selalu diingat orangtua adalah sabar. Dari hasil penelitian kebanyakan teknik tersebu akan berhasil dalam 2 minggu, tapi bisa juga sebulan atau lebih.


Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.

Labels:

Bagaimana mengatasi Balita mengompol ?

Balita mengompolMengompol, dalam istilah medisnya enuresis adalah mengeluarkan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak dan remaja. Apa penyebab dan bagaimana solusinya ?[...]Balita MengompolMengompol, dalam istilah medisnya enuresis adalah mengeluarkan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak dan remaja.

Penyebab balita masih mengompol diantaranya :
1. Faktor keturunan.
Sekitar 85 persen anak yang mengompol biasanya punya riwayat keluarga yang enuresis juga.
2. Permasalahan kesehatan, seperti infeksi saluran kemih atau diabetes.
3. Permasalahan kejiwaan anak, seperti akibat perceraian orangtua, dsb.
4. Penggunaan popok sekali pakai yang terus menerus.

Semakin meningkatnya kesibukan orangtua dan naiknya pendapatan orangtua, maka solusi menggunakan popok sekali pakai menjadi hal yang biasa. Padahal ada sisi negatifnya yaitu kemungkinan anak semakin tergantung pada popoknya. Istilah lainnya keenakan.
Dan banyak lagi penyebab lainnya, yang kebanyakan sulit diketahui polanya, dan harus dikonsultasikan dengan dokter anak.

Bagaimana mengatasi permasalahan mengompol ini ? Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan, diantaranya :

1. Membangunkan anak pada malam hari
Untuk melaksanakan Teknik ini, ada baiknya orangtua mengenal pola mengompol anaknya. Setiap jam berapa dia mengompol, lalu dicatat. Setelah tahu jadwal mengompolnya, kemudian kita bangun sekitar satu jam sebelum jadwal dia mengompol. Bangunkan anak dan bawa ke kamar mandi, lalu usahakan agar dia bisa buang air kecil. Untuk awal-awal kemungkinan anak akan nangis atau rewel, hal itu wajar dan usahakan orang tua tetap tenang. Jika sudah mulai berhasil, selanjutnya bangunkan anak setengah jam sebelum jadwal dia mengompol. Setelah itu ajarkan anak agar mau BAK sebelum dia tidur.

Cara diatas bisa pula diterapkan untuk mengatasi masalah mengompol anak pada siang hari. Ajak anak setiap beberapa jam sekali ke kamar mandi, dan biarkan dia BAK. Lama-lama anak akan tahu apa yang harus dilakukan kalau ingin buang air kecil. Cara ini alhamdulillah berhasil diterapkan pada anak saya, dan dia berhenti mengompol pada usia 1,5 tahun.

2. Tanamkan dalam memori si kecil bahwa seharusnya pipis itu di WC, bukan di celana.
Misalnya dengan memberikan dongeng-dongeng (yang bisa kita karang sendiri), atau reward jika anak tidak mengompol lagi, atau jika sudah besar berikan tanggung jawab agar anak membantu membersihkan bekas ompolnya. Hal-hal tersebut untuk menanamkan dalam memori seorang anak bagaimana BAK yang seharusnya.

3. Menggunakan obat-obatan.
Jika menyangkut obat-obatan untuk anak, sebaiknya betul-betul dikonsultasikan dulu dengan ahlinya.

4. Kesabaran.
Penggunaan teknik-teknik diatas akan berbeda hasilnya pada setiap anak. Yang harus selalu diingat orangtua adalah sabar. Dari hasil penelitian kebanyakan teknik tersebu akan berhasil dalam 2 minggu, tapi bisa juga sebulan atau lebih.


Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.

Labels:

Posted on Sunday, April 6, 2008 |
0 Comments:

Post a Comment