Beberapa balita tidak menyukai perjalanan jauh karena sering merasakan mabuk perjalanan. Seperti juga pada orang dewasa, kebiasaan mabuk perjalanan ini sangat menggangu dan bisa menimbulkan trauma pada anak. Bagaimana mengatasi mabuk perjalanan pada balita kita ?
Menurut dr Margareta Komalasari, SpA, dari RSB Prima Medika, mabuk perjalanan bisa terjadi pada balita dan anak-anak, meskipun mayoritas terjadi pada anak berusia 5-15 tahun. "Mabuk perjalanan terjadi jika sistem vestibular (pusat keseimbangan di telinga bagian dalam) terganggu. Terganggunya pusat keseimbangan di telinga bagian dalam ini akan merangsang produksi zat histamin yang akan merangsang otak sehingga menimbulkan reaksi mual atau muntah," ungkap Dr Margareta.
Beberapa factor pencetus mabuk perjalanan pada anak adalah :
1. Keturunan, apabila orangtuanya sering mabuk perjalanan, maka anaknya memiliki kemungkinan besar untuk mabuk perjalanan juga.
2. Kondisi badan yang kurang sehat.
3. Perut kosong
Semakin banyak pencetus mabuk, maka semakin hebat mabuk yang akan dirasakan.
Tanda-tanda balita yang mabuk perjalanan :
1. Berkeringat dingin
2. Sering menguap
3. Tidak bergairah dan tampak gelisah
4. Pucat
Mengatasi anak yang mabuk perjalanan :
1. Hindari factor pencetusnya
2. Cari posisi paling tepat. Misalnya duduk di tengah jika kendaraan pribadi, lebih dekat sopir jika naik bus, dsb.
3. Isi perut anak dengan makanan sebelum bepergian.
4. Pusatkan perhatian ke jalan di depan jangan ke kanan dan ke kiri yang merupakan benda tidak bergerak, karena hal ini menyebabkan rasa pusing.
5. Membawa buah-buahan praktis seperti jeruk, apel, pear, dsb. Aroma jeruk akan meredakan rasa pusing.
6. Jika anak mulai mual, bantu anak melemaskan otot-ototnya dengan cara mengepal dan melemaskan jari tangan dan kaki. Pijit jemari dan telapan tangan anak.
7. Berikan udara yang nyaman misalnya dengan menggunakan AC atau membuka kaca mobil. Jika menggunakan kendaraan pribadi, turunlah sebentar dari mobil, kemudian ajak anak jalan-jalan sebentar.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Beberapa balita tidak menyukai perjalanan jauh karena sering merasakan mabuk perjalanan. Seperti juga pada orang dewasa, kebiasaan mabuk perjalanan ini sangat menggangu dan bisa menimbulkan trauma pada anak. Bagaimana mengatasi mabuk perjalanan pada balita kita ?
Labels: balita mabuk perjalanan, Kesehatan, mabuk perjalanan
Cacingan termasuk penyakit yang harus diwaspadai oleh orang tua, karena mudah menjangkiti anak-anak. Cacingan adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh masuknya cacing ke dalam usus kita. Dan ternyata bukan hanya bisa dialami oleh anak-anak tapi juga oleh orang dewasa. Cacing yag ada di tubuh kita bukan hanya 1 atau 2 tapi bisa puluhan bahkan ratusan, yang akan menghisap sari makanan yang kita butuhkan. Anak yang terkena cacingan akan mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti lemah, letih, loyo, lalai dan lemas.
Indikasi anak atau balita terkena cacingan.
Berikut ini beberapa indikasi jika anak kita terkena cacingan :
1. Perut buncit
2. Gatal-gatal sekitar anus
3. Muntah ada cacing
4. Cacing dalam kotoran
5. Anemia atau kurang darah
6. Penyumbatan usus
Jenis-jenis Cacing yang biasa menjangkiti adalah :
1. Cacing Gelang
2. Cacing cambuk
3. Cacing tambang
Bagaimana Mengobati Cacingan
Mengobati cacingan pada anak harus dengan benar karena penyakit cacingan tidak bisa terus didiamkan, dalam jangka panjang anak bisa terserang berbagai penyakit yang diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun mata, dan berambut ijuk. Informasi bahwa obat cacingan harus dikonsumsi rutin 6 bulan sekali sebenarnya tidak tepat. Karena mengkonsumsi obat cacing saja hanya menghilangkan cacing sementara.
Seharusnya penderita cacingan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa tinjanya dan dilihat cacing apa yang ia derita. Setelah itu dokter akan memberika obat yang sesuai dengan kebutuhan, usia dan berat badan anak. Selain pengobatan, yang terpenting juga adalah pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan, menggunakan alas kaki, mencuci tangan, dsb.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Cacingan termasuk penyakit yang harus diwaspadai oleh orang tua, karena mudah menjangkiti anak-anak. Cacingan adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh masuknya cacing ke dalam usus kita. Dan ternyata bukan hanya bisa dialami oleh anak-anak tapi juga oleh orang dewasa. Cacing yag ada di tubuh kita bukan hanya 1 atau 2 tapi bisa puluhan bahkan ratusan, yang akan menghisap sari makanan yang kita butuhkan. Anak yang terkena cacingan akan mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti lemah, letih, loyo, lalai dan lemas.
Labels: anak buncit, anak cacingan, cacingan, Kesehatan
Salah satu penyakit yang banyak mengintai anak-anak kita adalah TBC atau flek yang bisa ditularkan dari udara. Yang kadang menyulitkan adalah karena TBC pada anak-anak gejalanya tidak terlalu khas. Anak terkena TBC atau flek biasanya karena disebabkan tertular dari orang dewasa yang menderita TBC. Karena TB Pada anak tidak menular.
Gejala Umum TB Anak
Walaupun tidak terlalu khas tapi ada gejala-gejala umum yang bisa dilihat :
1. Demam ringan yang lama dan tidak jelas sebabnya.
2. Berat badan turun atau tidak naik.
3. Batuk
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit. Biasanya multipel, paling sering didaerah leher, ketiak dan lipatan paha (inguinal).
Diagnosis TB Anak
Untuk memastikan apakah anak terkena TB perlu dilakukan beberapa tahapan atau cara untuk menemukan kuman TBC.
1. Tes Mantoux
Uji TBC, yang biasa disebut sebagai tes Mantoux, merupakan tes tuberkulin pada kulit (penyuntikan intra kutan) dengan menggunakan 5 unit derifatif protein termurnikan (purified protein derivative, PPD).Uji TBC dalam bentuk lain tidak dianjurkan.
Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Uji tuberkulin positif bila:
1. indurasi > 10 mm (pada gizi baik),atau
2. > 5 mm pada gizi buruk.
2. Foto Rontgen
3. Untuk melihat apakah ada kemungkinan proses TBC. Tapi karena TBC pada anak tidak terlalu khas maka hasil rontgen ini tidak bisa dijadikan patokan.
4. Memeriksa dahak anak di laboratorium, jika terdapat kuman TBC berarti anak positif terkena TB.
Penanganan TBC
Pengobatan TB pada anak berbeda dengan orang dewasa, karena anak tidak bisa diberikan obat terlalu banyak sekaligus. Perlu penanganan awal dan lanjutan, dan perlu kesabaran dari orangtua.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Incoming Search Tag :tbc pada anak-anak,
TB anak,
TBC pada anak,
Tb pada anak,
mengatasi anak yg terkena flek,
TUBERKULOSIS ANAK BELITA,
tuberkulosis pada anak adalah,
PENANGANAN TBC,
gejala tb anak,
GIZI PADA ANAK DENGAN TBC,
tbc anak Salah satu penyakit yang banyak mengintai anak-anak kita adalah TBC atau flek yang bisa ditularkan dari udara. Yang kadang menyulitkan adalah karena TBC pada anak-anak gejalanya tidak terlalu khas. Anak terkena TBC atau flek biasanya karena disebabkan tertular dari orang dewasa yang menderita TBC. Karena TB Pada anak tidak menular.Labels: Flek anak, Kesehatan, kesehatan anak, TBC Anak
Perubahan cuaca yang tidak menentu sering mengundang banyak jenis penyakit, diantarnya masuk angin. Tapi dalam istilah medis ternyata tidak ada istilah penyakit masuk angin. Sedangkan gejala-gejala seperti sumeg (meriang), pusing, perut mual, kembung dan mulas biasanya adalah karena gangguan virus penyebab dari penyakit influenza atau penyakit infeksi lainnya. Walaupun begitu, untuk meringankan gejala-gejala tersebut bisa digunakan berbagai cara.
Mengatasi Masuk Angin
Sekarang ini terdapat obat khusus tolak angin anak, yang menurut pengalaman saya lumayan manjur, karena membuat anak lebih hangat dan lebih merasa nyaman.
Ada juga beberapa resep tradisional berikut ini :
1. 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campurdengan air kapur sirih secukupnya. Balurkan di punggung, leher, perut dan kaki.
2. Bahan: 1 sdm air jeruk nipis,2 siung bawang putih,diparut; 2 sdm madu. Campur semua bahan, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis.
3. 2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam. Seduh kencur dengan 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam. Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Perubahan cuaca yang tidak menentu sering mengundang banyak jenis penyakit, diantarnya masuk angin. Tapi dalam istilah medis ternyata tidak ada istilah penyakit masuk angin[...]Labels: Kesehatan, kesehatan anak, kesehatan balita, kesehatan bayi, masuk angin balita, penyakit influenza
Bingung memberi makanan yang cocok untuk bayi yang baru belajar makan ? Membuat sendiri atau membeli yang instant saja ? Orangtua harus memperhatikan dan mempertimbangkan sebelum mengajari balita yang mulai belajar makan. Mau pilih mudah, atau agak repot tapi menyenangkan ?
Untuk mendapatkan pilihan makanan bayi instan yang paling sehat, carilah saran dari dokter anak, ahli gizi dan para orang tua serta dari toko. Kekurangan dari pemberian makanan instant ini adalah kita tidak tahu kandungan makanannya apa saja dan berapa banyak. Oleh karena itu perlu kit abaca dengan teliti keterangan di kemasannya. Tapi tetap saja kita tidak akan tahu persis berapa campuran airnya, dsb.
Membuat makanan bayi sendiri menjadi pilihan yang lebih baik, walaupun agak merepotkan, berikut ini beberapa tips dan variasi makanan yang sehat :
1. Nasi Tim Saring Hati Ayam (1 Porsi)
Bahan:
• 20 gr beras, cuci bersih
• 625 cc air
• 25 gr hati ayam
• 26 gr tempe
• 27 gr tomat
• 28 gr daun bayam, iris kasar
• 1 sdt margarin/ mentega
Cara membuat:
1. Campur beras yang sudah dibersihkan dengan air, hati ayam, dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan bayam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/ mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.
5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.
2. Nasi Tim Saring Ayam dg Wortel (1 Porsi)
Bahan:
• 20 gr beras, cuci bersih
• 625 cc air
• 25 gr daging ayam giling
• 25 gr wortel
• 25 gr tomat
• 25 gr tempe
• sedikit garam
• 1 sdt margarin/mentega
Cara Membuat:
1. Campur beras dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan garam dan margarin/mentega. Aduk rata. Angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah. Siap diberikan pada bayi.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Bingung memberi makanan yang cocok untuk bayi yang baru belajar makan ? Membuat sendiri atau membeli yang instant saja ? Orangtua harus memperhatikan dan mempertimbangkan sebelum mengajari balita yang mulai belajar makan. Mau pilih mudah, atau agak repot tapi menyenangkan ? Labels: gizi anak, Kesehatan, nutrisi, resep, resep balita, resep bayi 6 bulan
Batuk, pilek, demam, masuk angin dan mencret adalah jenis penyakit yang langganan diderita oleh balita. Walaupun batuk merupakan gejala umum yang sering dialami balita dan anak-anak, tapi orangtua juga perlu mewaspadai dan mengenali jenis batuk yang diderita anak.
Penyebab batuk akut bisa karena infeksi, baik infeksi karena bakteri atau karena virus. Infeksi yang disebabkan karena bakteri, biasanya ditandai dengan panas tinggi, tenggorokan merah dan bergeranul (leher seperti bengkak). Atau kalau diperiksa darahnya, lekosit (darah putih)-nya meningkat. Jadi, harus diobati dengan antibiotika. Misalnya, radang tenggorokan.
Pada balita, ada dua infeksi saluran napas yang sering terjadi, yaitu infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah. Batuk karena infeksi saluran napas atas biasanya lebih ringan. Misalnya, karena flu, amandel, atau radang tenggorok. Sementara batuk karena infeksi saluran napas bawah biasanya agak lebih berat, misalnya pada penderita pneumonia. Sedangkan batuk yang disebabkan karena alergi biasanya terjadi pada penderita asma.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua :
1. Waspadai jika batuk lebih dari 14 hari atau berulang. Pada balita, bisa merupakan gejala dari penyakit asma, TBC, atau pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari).
2. Waspadai pneumonia. Pneumonia adalah suatu radang atau infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh kuman atau bakteri. Pada balita bahkan dapat menyebabkan kematian. Yang perlu diperhatikan, selain batuk, pneumonia biasanya juga ditandai oleh sesak napas, panas tinggi, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Bagaimana mengobati batuk pada balita ?
Batuk adalah mekanisme tubuh yang membantu kita mengeluarkan segala sesuatu yang mengganggu saluran napas kita, misalnya, lendir/ "slym,m" benda asing yang tersedak (susu, kacang, air dll). Yang terpenting, mencari tahu apa pencetus batuk. Infeksi kah atau bukan infeksi. Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau oleh alergi.
Batuk akibat infeksi virus flu misalnya bisa berlangsung sd 2 minggu bahkan lebih lama lagi bila anak kita sensitif atau alergi, atau bila di rumah ada anak lain yang lebih besar atau yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi.
Upaya mengatasi batuk :
• Usahakan mengurangi produksi lendir:
• Minum banyak yang hangat misalnya lemon
• Jangan ada asap rokok
• Ruangan jangan kering (Moist air - kamar mandi - buka keran air panas biarkan beberapa lama sehingga ruangan, atau taruh satu ember air panas mendidih, atau pasang humidifier)
• Agar anak lebih nyaman, tidurkan dengan bantal agak tinggi
Ingat: kebanyakan batuk tidak memerlukan antibiotik
• Jangan beri obat untuk menekan refleks batuk (Codein),
• Pada dasarnya, tidak ada yang namanya obat batuk itu. Juga tidak ada obat
pencair dahak. Cari pencetusnya
Obat batuk tradisional untuk anak :
coba pakai rebusan air daun sirih (daun sirih 3 lembar digodok air segelas, jadikan setengah gelas). Kalau belum tahan pedas tambahkan air saja ketika mau diminum. Atau bisa juga direbus kulit jeruk manis, jahe sedikit, dan gula batu sedikit. Mudah-mudahan bisa menolong.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Batuk, pilek, demam, masuk angin dan mencret adalah jenis penyakit yang langganan diderita oleh balita. Walaupun batuk merupakan gejala umum yang sering dialami balita dan anak-anak, tapi orangtua juga perlu mewaspadai dan mengenali jenis batuk yang diderita anak.Labels: baby cough, batuk, child parenting skills, Kesehatan
Anak autis seperti yang telah banyak kita ketahui , dalam upaya penyembuhannya juga sangat bergantung pada diet yang diterapkan. Menu untuk anak autis harus sangat diperhatikan diantaranya menghindari gluten, kasein, penambah makanan (food additives) seperti MSG, pewarna makanan, dan gula sintetis aspartame, juga tidak makanan yang berbahan dasar dari kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah dll) dan bahan hasil fermentasi.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemberian diet terhadap anak ASD bersifat individual. Diet yang diberikan pada satu anak autis bisa tidak sama dengan diet terhadap anak lain yang juga mengalami ASD. Itu sebabnya, konsultasi terhadap dokter gizi serta dokter anak sangat diperlukan. Jangan lupa untuk selalu membuat daftar makanan yang dikonsumsi oleh anak ASD dan efek yang ditimbulkannya.
Makanan seimbang
• Makanan sumber karbohidrat yang tidak mengandung glutein seperti:beras,singkong,ubi,talas,jagung,tepung beras,tapioka,maizena,bihun dan soun.
• Makanan sumber protein yang tidak mengandung kasein:daging,telur,kerang,tahu dan tempe
• Minyak yang sejenisnya
• Cukup mengkonsumsi serat khususnya berasal dari buah-buahan dan sayuran.
• Menghindari makanan yang mengandung glutein seperti:terigu,havermouth,roti,mie,kue-kue,makaroni,spageti,cake dan biskuit
• Menghindari makanan sumber kasein sperti:susu,ice cream,keju,mentega dan yogurt
• Memilih makanan yang tidak menggunakan food additive
• Hindari makanan yang mengandung phenol sperti:tomat,jeruk,pisang,anggur merah, apel, cocoa dan susu.
• Pemberian suplement,vitamin dan mineral seperti:vit B,vit C,zink dan magnesium.
• Berikan makanan yang lengkap dan bervariasi.
• Memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Anak autis seperti yang telah banyak kita ketahui , dalam upaya penyembuhannya juga sangat bergantung pada diet yang diterapkan. Menu untuk anak autis harus sangat diperhatikan diantaranya menghindari gluten, kasein, penambah makanan (food additives) seperti MSG, pewarna makanan, dan gula sintetis aspartame, juga tidak makanan yang berbahan dasar dari kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah dll) dan bahan hasil fermentasiLabels: autis, Kesehatan, menu anak autis
Penyakit autis merupakan penyakit yang menakutkan bagi orangtua. Walaupun tidak diketahui penyebabnya tapi yang paling penting adalah bagaimana mengenali dan mendeteksi penyakit autis ini sejak dini.
Autis sebenarnya bisa dideteksi sejak bayi berusia 6 sampai 7 bulan ketika dia mulai bisa merespon orang-orang di sekitarnya. Biasanya bayi autis tidak mau kontak mata dengan orang lain bahkan ibunya sendiri, diam terus, menangis terus, atau tidak merespon ketika dipanggil. Semua gejala itu masih perlu observasi lebih lanjut karena tidak semua bayi yang memiliki cirri-ciri diatas terkena autis.
DEFINISI AUTIS
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul pada
usia 1-3 tahun.
Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia
3 tahun.
Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.
PENYEBAB AUTIS
Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan disebabkan
oleh pola asuh yang salah.
Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak,
termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan
kekebalan.
Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).
GEJALA AUTIS
Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:
gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.
Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
• Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
• Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
• Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
• Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
• Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi
• yang terbuka
• Jarang memainkan permainan khayalan
• Memutar benda
• Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya
• dengan baik
• Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
• Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
• Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
• Tidak takut akan bahaya
• Terpaku pada permainan yang ganjil
• Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
• Tidak mau dipeluk
• Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
• Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih senang
• meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
• Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
• Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau
• mengepak-ngepakkan lengannya)
• Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara
• yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika
• seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya.
• Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama
• menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
• Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.
• Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat
• menyusun balok).
Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak
autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan
tidak sesuai dengan usianya.
DIAGNOSA
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada skrining
prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak masih berada dalam
kandungan).
Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.
Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap
kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.
Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka sebaiknya anak dievaluasi oleh suatu tim
multidisipliner yang terdiri dari ahli saraf, psikolog anak-anak,
ahli perkembangan anak-anak, terapis bahasa dan ahli lainnya yang berpengalaman di
bidang autisme.
Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak dapat menampilkan gambaran
kemampuan dan perilaku anak. Masukan dari orang tua dan riwayat perkembangan
anak merupakan komponen yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang akurat.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Penyakit autis merupakan penyakit yang menakutkan bagi orangtua. Walaupun tidak diketahui penyebabnya tapi yang paling penting adalah bagaimana mengenali dan mendeteksi penyakit autis ini sejak dini.Labels: autis, autism, Autism therapies, balita autis, Kesehatan, kesehatan anak, kesehatan balita, kesehatan bayi, parenting info, perkembangan balita, pertumbuhan balita
Sayuran merupakan bagian penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Tapi banyak sekali kasus balita tidak suka mengkonsumsi sayuran. Seperti juga kebiasaan baik lainnya, maka kebiasaan mengkonsumsi sayuran ini juga harus ditanamkan sejak dini.
Beberapa tips pemberian sayuran kepada balita kita :
1. Ajak anak-anak makan sayur bersama-sama kita, dan perlihatkan betapa nikmatnya sayuran tersebut...[...]Sayuran merupakan bagian penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Tapi banyak sekali kasus balita tidak suka mengkonsumsi sayuran. Seperti juga kebiasaan baik lainnya, maka kebiasaan mengkonsumsi sayuran ini juga harus ditanamkan sejak dini.
Beberapa tips pemberian sayuran kepada balita kita :
1. Ajak anak-anak makan sayur bersama-sama kita, dan perlihatkan betapa nikmatnya
2. Tanamkan pengertian bahwa jika mengkonsumsi sayuran, maka tubuh akan sehat dan jauh dari penyakit, diantaranya sembelit.
3. Kombinasikan jenis sayuran, dan variasikan cara memasak dan penyajiannya.
Manfaat Bayam
Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang murah dan mudah didapat. Kesederhanaan bayam tidak bisa dibandingkan dengan manfaat yang dmiliki oleh tanaman tersebut. Kandungan dan Manfaat Bayam terutama bayam merah, terkenal mengandung zat besi yang tinggi yang berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga mengandung vitamin A, B, C, dan K, kalium serta fosfor.
Suatu studi di Amerika Serikat membuktikan, bayam mampu mengurangi risiko terserang tumor di bagian perut, kulit, paru-paru, prostat dan kandung kemih. Penelitian ini sendiri dilakukan terhadap 1200 orang, dengan usia diatas 66 tahun.Hasilnya, mereka yang banyak mengkonsumsi sayuran kaya karoten seperti bayam, berkurang risikonya terkena kanker hingga dua pertiga kali, dibanding mereka yang kurang suka mengkonsumsi sayuran.Masih kata penelitian tadi, mereka yang hobby mengkonsumsi bayam akan berkurang risikonya terkena penyakit jantung, stroke, dan katarak.
Zat paling terkenal dalam bayam adalah kandungan zat besinya yang tinggi yang diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Menyantap sayur bayam sama artinya dengan melindungi diri dari gejala-gejala penyakit kurang darah yang membuat tubuh menjadi lemas/loyo.Daun bayam baik untuk ginjal dan organ pencernaan oleh karena kandungan seratnya yang cukup tinggi sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi yang ada di bayam dapat menurunkan kolesterol, gula darah, melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan.
Bagi ibu-ibu yang baru melakukan disarankan mengkonsumsi bayam, bayam dapat menyapu bersih sisa darah kotor (darah nifas).
Beberapa kegunaan Bayam sebagai obat tradisional :
1. Anemia,Disentri,Ambien,Demam,Melancarkan ASI,Mengencerkan Dahak,Menguatkan lever.
Caranya makan bayam merah yang direbus.
2. Digigit Serangga
Beberapa lembar daun bayam ditumbuk, lalu ditempelkan ke bagian yang disengat.
3. Kena Ulat Bulu
Beberapa batang bayam ditumbuk, lalu diperas. Minum airnya, 3x sehari.
Catatan :
Bayam bukan untuk Asam Urat dan Rhematik ; bayam mengandung zat purin dengan kadar cukup tinggi yang di dalam tubuh diubah menjadi asam urat. Kondisi dapat memicu kekambuhan penyakit dengan gejala nyeri di persendian tangan dan kaki.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Labels: Kesehatan
Nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitar, merupakan beberapa gejala rematik. Rematik ini bisa menyerang siapa saja, dan diagnosis yang tepat amat dibutuhkan untuk proses penyembuhannya karena rematik ini banyak jenisnya[...]
Nyeri, pembengkakan, gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitar, merupakan beberapa gejala rematik. Rematik ini bisa menyerang siapa saja, dan diagnosis yang tepat amat dibutuhkan untuk proses penyembuhannya karena rematik ini banyak jenisnya.
Wanita yang menyusui bayinya dalam jangka waktu yang lama, ternyata punya peluang lebih kecil terkena penyakit rematik. Demikian kabar terbaru dari media online Annals of Rheumatic Diseases, British Medical Journal.
Penelitian ini mencoba membandingkan 136 wanita penderita rematik dengan 544 wanita seusia yang tak menderita penyakit tersebut. Hasilnya, didapati kelompok wanita yang menyusui lebih lama ternyata beresiko lebih kecil terkena rematik. Secara rinci, wanita yang menyusui 12 bulan atau lebih berpeluang 50 persen lebih kecil terkena rematik dibandingkan yang tak menyusui sama sekali. Sedangkan yang menyusui 1-12 bulan bisa menurunkan risiko terkena penyakit tersebut sebesar 25 persen.
Sebaliknya, yang hanya menyusui selama enam bulan keatas, risiko terkena rematik mengalami peningkatan secara drastis.
Sumber :
Koran Tempo
Edisi Rabu, 21 Mei 2008
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Labels: Kesehatan
Tradisi memijat bayi sudah ada di masyarakat Indonesia sejak dulu. Kebiasaan ini dianggap memberikan banyak manfaat bagi bayi bahkan sebagai salah satu cara pengobatan bagi bayi yang sakit tertentu. Pemijatan secara tradisional biasanya dilakukan oleh dukun beranak/bayi yang membantu sang ibu melahirkan. Bagaimana tanggapan para ahli kesehatan modern mengenai manfaat pijat bayi ini ? dan bagaimana teknik memijat yang baik dan aman pada bayi ?[...]
Tradisi memijat bayi sudah ada di masyarakat Indonesia sejak dulu. Kebiasaan ini dianggap memberikan banyak manfaat bagi bayi bahkan sebagai salah satu cara pengobatan bagi bayi yang sakit tertentu. Pemijatan secara tradisional biasanya dilakukan oleh dukun beranak/bayi yang membantu sang ibu melahirkan. Berikut ini tanggapan para ahli kesehatan, teknik dan tips memijat si kecil.
Manfaat Pijat Bayi
Pengaruh positif atau manfaat pijat bayi sendiri bagi tumbuh kembang anak telah lama diketahui. “Manfaatnya antara lain mengembangkan sistem imun, membantu bayi berlatih relaksasi, membantu mengatasi gangguan tidur dan membuat bayi tidur lebih lelap dan lama, memperkuat ikatan (bonding) bayi dengan ibu/orangtua,” jelas dr. Rini Sekartini, Sp.A dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
Beberapa manfaat pijat bayi lainnya :
• Bisa memperlancar aliran darah sehingga membuat bayi lebih santai.
• Meredakan rasa sakit, misalnya pada saat bayi akan tumbuh gigi. Pijatan diyakini dapat melepas hormon oxytocin dan endorphin yang bermanfaat untuk meredakan rasa sakit.
• Merangsang pertumbuhan otot dan saraf tubuh.
• Memperat hubungan antara Ibu dan si buah hati.
• Mengembangkan sistem imun.
• Selain itu, pijat bayi juga bisa membantu mengatur sistem pencernaan, sistem respirasi dan sirkulasi, membantu meredakan ketidaknyamanan (kolik, tumbuh gigi), serta menurunkan produksi hormon stressor yang membuat stres bayi.
Kapan pijat bisa dilakukan ?
Sebaiknya pijat itu diberikan setelah bayi berusia 30 hari atau satu bulan," tutur Susan dari Marlene Mother & Baby Care, salah satu lembaga jasa yang menawarkan perawatan ibu sebelum dan setelah melahirkan,pijat bayi, dan perawatan pada satu bulan pertama setelah kelahiran.
Teknik Memijat Bayi
Panduan memijat bayi banyak diajarkan di rumah sakit bersalin, atau diajarkan langsung oleh dokter, perawat atau bidan. Dapat juga kita peroleh dari buku-buku tentang pijat bayi. Berikut ini beberapa tips dalam memijat bayi.
• Tangan ibu dalam keadaan bersih, usahakan tidak berkuku panjang atau menggunakan perhiasan yang kemungkinan menyakiti bayi.
• Lakukan pemijatan di ruang yang hangat dan tidak pengap.
• Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih.
• Siapkan handuk, baju, popok dan baby oil/baby lotion. Baby oil yang lembut selain berfungsi sebagai bahan pelicin, juga berguna untuk menghaluskan dan menjaga kelembaban kulit si kecil. Gunakan juga baby lotion bila kulit si kecil cenderung kering. Hati-hati, jangan sampai baby oil/baby lotion ini memerciki matanya.
• Mulailah dengan membelai wajah dan kepalanya, dan ajaklah si kecil berbicara dengan lembut.
• Lakukan pemijatan kira-kira 15 menit .
• Hindari memijat saat si kecil dalam keadaan lapar atau baru selesai makan.
• Jangan memijat si kecil pada saat ia sedang demam atau sakit, karena ia malah merasa tidak nyaman.
• Hindari memijatnya saat ia tidur, karena istirahat yang terganggu hanya akan membuatnya rewel.
• Jaga temperatur si kecil jangan sampai suhu tubuhnya di bawah 35 derajat Celsius.
• Hindari pemijatan oleh pemijat bayi yang kurang ahli, karena bisa mengganggu perkembangan dan struktur tulang balita.
Ini dia langkah-langkah pemijatan bagian-bagian tubuh bayi :
Punggung
Letakkan si kecil dalam posisi tengkurap, lalu pijatlah dengan gerakan-gerakan melingkar mulai dari pundak sampai bokong. Kemudian pijatlah dengan gerakan menggaruk ke arah bawah memanjang sampai ke bokong.
Kaki
Peganglah pergelangan kaki si kecil, lalu gerakkan tangan Ibu secara bergantian mulai dari pergelangan kaki sampai ke pangkal paha. Urutlah telapak kaki si kecil muali dari tumit menuju jemarinya.
Perut dan dada
Pijatlah si kecil dengan gerakan memutar, membentuk gambar jantung dari tengah dada ke samping luar dengan meletakkan kedua tangan Anda di bagian dada. Lakukan hal yang sama di sekitar puting susu ke arah luar.
Wajah
Lakukan gerakan menekan ibu jari mulai dari pertengahan alis, terus turun melalui tepi hidung ke arah pipi. Lakukan hal yang sama pada rahang atas, kemudian gerakkan ke arah samping seolah membuat garis senyum. Gerakan jemari tangan Ibu dari belakang telinga kanan dan kiri secara bersamaan ke arah dagu.
Catatan : Dikutip dan disadur dari beberapa sumber, terima kasih dan semoga bermanfaat.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Labels: Kesehatan
Banyak alasan mengapa ibu-ibu masa kini mulai meninggalkan ASI sebagai makanan pokok bagi bayinya. Karena ibu bekerja di luar rumah, karena ASI yang sedikit, dsb, yang akhirnya memutuskan memberikan susu formula pada bayinya. Tapi seiring makin banyaknya informasi tentang pentingnya ASI, ada kecenderungan ibu-ibu mulai memahami bahwa ASI jauh lebih baik. Apalagi untuk bayi 0-6 bulan, seharusnya eksklusif mengkonsumsi ASI saja. Mengapa harus ASI ?[...]
Banyak alasan mengapa ibu-ibu masa kini mulai meninggalkan ASI sebagai makanan pokok bagi bayinya. Karena ibu bekerja di luar rumah, karena ASI yang sedikit, dsb, yang akhirnya memutuskan memberikan susu formula pada bayinya. Tapi seiring makin banyaknya informasi tentang pentingnya ASI, ada kecenderungan ibu-ibu mulai memahami bahwa ASI jauh lebih baik. Apalagi untuk bayi 0-6 bulan, seharusnya eksklusif mengkonsumsi ASI saja.
Definisi ASI eksklusif :
Yang dimaksud ASI eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa disertai makanan atau minuman lainnya seperti air putih, susu formula, jeruk, pisang, bubur, dsb. Yang diberikan pada bayi usia 0 sampai 6 bulan.
Manfaat pemberian ASI eksklusif, diantaranya :
• Mengurangi resiko kematian pada bayi.
Berdasarkan riset American Academy of Pediatrics, ditemukan fakta bahwa ASI eksklusif dapat mengurangi resiko sindrom kematian mendadak pada bayi yang 90% terjadi pada bayi di bawah 6 bulan.
• Mencegah berbagai penyakit.
ASI memberikan perlindungan terhadap bayi dari penyakit infeksi dan non infeksi, seperti : infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi pada telinga, alergi, obesitas, kurang gizi, asma, diare, meningitis bakterial, limfoma pada anak, diabetes, dan lain-lain.
• Komplit dan Steril
ASI memiliki kombinasi nutrisi yang paling cocok dan dibutuhkan oleh bayi, serta steril.
• Bermanfaat bagi ibu yang menyusui juga.
Bagi ibu, menyusui bermanfaat untuk mencegah perdarahan setelah persalinan, mempercepat mengecilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga berencana sementara
• Dan masih banyak manfaat yang lainnya.
Alasan seorang ibu tidak memberikan ASI eksklusif diantaranya karena tidak bisa full berada di samping si kecil, berikut ini beberapa solusinya :
• Bayi dibawa ke tempat kerja.
• Pulang ke rumah untuk menyusui saat istirahat.
• Bila kedua hal diatas tidak bisa dilakukan, maka buat persediaan ASI di rumah.
Beberapa hal yang harus dilakukan :
1. Ibu harus belajar memeras ASI segera setelah bayi lahir, karena proses belajar ini membutuhkan waktu yang lumayan agar jadi mahir.
2. Berikan ASI melalui cangkir atau sendok, jangan menggunakan botol, karena nanti akan membuat bayi bingung puting. Yaitu kemungkinan bayi tidak mau menyusu langsung dari puting ibu jika sudah terbiasa minum dari botol. Latih cara pemberian susu ini sekitar 1 minggu sebelum ibu bekerja.
3. Tinggalkan ASI sekitar 100 ml, untuk setiap kali bayi minum.
4. Di tempat bekerja, peras ASI sekitar 3-4 jam sekali dan simpan di dalam lemari es.
Lama penyimpanan ASI :
- pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam.
- di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari.
- lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan.
- sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan.
Kesimpulannya, ASI eksklusif sangat diperlukan bagi bayi dan ibu menyusi. Walaupun ibunya bekerja, bayi tetap bisa memperoleh haknya mendapatkan ASI eksklusif.
Catatan : Dikutip dari beberapa sumber dan pengalaman sendiri
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Labels: ASI Eksklusif, Kesehatan
Menurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi. Bagaimana kita bisa melakukan pertolongan pertama pada anak yang terkena diare ?[...]
Menurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi.
Penyebab Diare
Penyebab diare kebanyakan karena :
• Virus, jika disebabkan virus maka akan berak-berak air, tanpa lendir darah dan berbusa.
• Bakteri, menyebabkan berak-berak disertai lendir dan darah, dan disertai sakit perut.
• Parasit, berak berdarah dan terkadang berlendir, disertai sakit perut
• Alergi, misalnya alergi makanan atau susu tertentu. Akan berak-berak setelah mengkonsumsi makanan atau susu.
Penanganan Diare
Yang bisa dilakukan orang tua apabila seorang anak terkena diare adalah :
• Tetap memberikan makanan pada anak, baik berupa ASI, susu formula dan makanan padat lainnya. Karena pemberian nutrisi akan mempercepat membangun sel-sel usus yang dirusak oleh virus.
• Kenali dan waspadai tanda-tanda DEHIDRASI pada anak, diantaranya : mata yang bertambah cekung, mulut yang kering dan keriput, mencret yang berupa air tanpa darah, panas yang mencapai 39,5o C, menurunnya tegangan kulit perut/berkeriputnya kulit, suara tangis bayi yang serak dan denyut nadi 94 denyut per menit.
• Berikan oralit atau pedialyte yang bisa didapatkan di apotik.
Pembuatan oralit juga bisa dilakukan di rumah dengan cara sbb :
Garam dapur 1/2 sendok teh, garam kalium 1/2 sendok teh (bisa dibeli di apotik), soda kue 1/2 sendok teh, glukosa 1/2 sendok teh (untuk pengganti, bisa juga dipakai gula pasir, glukosa bisa dibeli di apotik).
Caranya : semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian di campur air matang 1 liter.
• Jika terjadi hal-hal seperti di bawah ini, segera bawa balita anda ke dokter :
1. Mencret > 5 x sehari dengan jumlah kotoran banyak atau > 10 x bila jumlah kotoran sedikit (kecepirit).
2. Ada tanda-tanda dehidrasi
3. Berak berdarah
4. Muntah terus menerus yang ditakutkan anak akan dehidrasi.
Pengobatan Tradisional
Berikut ini tips pengobatan tradisional untuk mengatasi diare :
• 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak.
• Tumbuk daun pupus jambu biji, tambah garam sedikit kemudian ambil airnya dan diminumkan sedikit – sedikit.
Do You Know?
Actively Listening to your Child
Communicating with our children can be a difficult task at times. We feel like they're not listening to us; they feel like we're not listening to them. Good listening and communications skills are essential to successful parenting. Your child's feelings, views and opinions have worth, and you should make sure you take the time to sit down and listen openly and discuss them honestly.
It seems to be a natural tendency to react rather than to respond. We pass judgment based on our own feelings and experiences. However, responding means being receptive to our child's feelings and emotions and allowing them to express themselves openly and honestly without fear of repercussion from us. By reacting, we send our child the message that their feelings and opinions are invalid. But by responding and asking questions about why the child feels that way, it opens a dialog that allows them to discuss their feelings further, and allows you a better understanding of where they're coming from. Responding also gives you an opportunity to work out a solution or a plan of action with your child that perhaps they would not have come up with on their own. Your child will also appreciate the fact that maybe you do indeed understand how they feel.
It's crucial in these situations to give your child your full and undivided attention. Put down your newspaper, stop doing dishes, or turn off the television so you can hear the full situation and make eye contact with your child. Keep calm, be inquisitive, and afterwards offer potential solutions to the problem.
Don't discourage your child from feeling upset, angry, or frustrated. Our initial instinct may be to say or do something to steer our child away from it, but this can be a detrimental tactic. Again, listen to your child, ask questions to find out why they are feeling that way, and then offer potential solutions to alleviate the bad feeling.
Just as we do, our children have feelings and experience difficult situations. By actively listening and participating with our child as they talk about it, it demonstrates to them that we do care, we want to help and we have similar experiences of our own that they can draw from. Remember, respond - don't react.Labels: Kesehatan
Sembelit, atau susah buang air besar, atau konstipasi sering dialami oleh balita. Adakalanya anak-anak BAB 3-4 hari sekali, hal ini masih wajar. Tapi jika sudah lebih dari 5 hari maka harus dicarikan solusinya. Apalagi bila saat BAB terasa sakit atau bahkan berdarah. Berikut ini beberapa tips mengatasi konstipasi [...]
Sembelit, atau susah buang air besar, atau konstipasi sering dialami oleh balita. Adakalanya anak-anak BAB 3-4 hari sekali, hal ini masih wajar. Tapi jika sudah lebih dari 5 hari maka harus dicarikan solusinya. Apalagi bila saat BAB terasa sakit atau bahkan berdarah.
Jarang BAB pada bayi yang baru lahir juga sering terjadi, terutama pada bayi yang diberi ASI. Jangan dulu khawatir, karena ASI memang lebih diserap oleh tubuh disbanding susu formula. Yang perlu dikhawatirkan jika sembelit yang terjadi sejak bayi lahir, yang terjadi akibat tidak dijumpainya ganglion-ganglion saraf pada usus besar bayi. Akibatnya, kotoran bayi di dalam usus tidak bisa tersalurkan sampai ke anus dengan baik. Kotoran bayi akan berkumpul dan bertambah banyak secara kumulatif di dalam usus. Bayi terlihat gelisah dan pada perabaan perut biasanya akan terasa adanya benjolan yang merupakan kumpulan dari kotoran bayi yang tidak bisa disalurkan, atau dengan kata lain mampet. Jika terjadi seperti ini, harus langsung berkonsultasi dengan dokter.
Beberapa tips sederhana sebagai pertolongan pertama adalah :- Berikan buah-buahan, yang sering diberikan oleh ibu-ibu adalah papaya.
- Hindari buah pisang, apel dan susu, karena dapat menimbulkan sembelit
- Pengalaman seorang teman saya jika balita sembelit, potong sabun bayi buat ukuran kecil dan panjang. Masukan salah satu ujungnya ke anus si bayi. Katanya ini manjur sekali. Tapi saya belum mencobanya, dan belum tahu bagaimana pendapat para medis.
- Dirangsang dengan obat pencahar.
Pengobatan secara tradisional :- Ambil daun pepaya muda secukupnya. Lalu tumbuk sampai halus, kemudian campurkan dengan air panas. Setelah agak dingin, saring dan minumlah 2-3 kali sehari. Mudah-mudahan sembelit Anda akan hilang.
- Olesi beberapa lembar daun jarak dengan minyak kelapa. Setelah dilayukan di atas api, letakkan daun tersebut ke perut anak Anda.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.Labels: Kesehatan
Tubuh manusia memiliki suhu stabil pada 37 +/- 1 derajat celsius. Jika suhu tubuh diatas itu, maka disebut demam. Demam bukanlah sebuah penyakit, tapi tanda-tanda bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap sesuatu, misalnya adanya virus, bakteri atau parasit. Ada dampak positif dari demam yaitu meningkatnya fungsi pertahanan tubuh. Bagaimana dampak negatif dan apa solusinya ? [...]
Tubuh manusia memiliki suhu stabil pada 37 +/- 1 derajat celsius. Jika suhu tubuh diatas itu, maka disebut demam. Demam bukanlah sebuah penyakit, tapi tanda-tanda bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap sesuatu, misalnya adanya virus, bakteri atau parasit. Ada dampak positif dari demam yaitu meningkatnya fungsi pertahanan tubuh.
Tapi ada beberapa dampak negative dari demam, diantaranya :
• Dehidrasi. Ketika mengalami demam, terjadi peningkatan penguapan cairan tubuh sehingga anak bisa kekurangan cairan.
• Kekurangan oksigen.Terutama pada anak dengan penyakit paru-paru atau penyakit jantung-pembuluh darah.
• Demam di atas 42 derajat selsius bisa menyebabkan kerusakan neurologis (saraf).
• Anak di bawah usia 5 tahun (balita), terutama pada umur di antara 6 bulan dan 3 tahun, berada dalam risiko kejang demam (febrile convulsions), khususnya pada temperatur rektal di atas 40 derajat selsius.
Kejang
Pada kondisi suhu tubuh yang tinggi, terutama pada balita, terkadang demam ini disertai dengan kejang. Secara tradisonal orangtua biasanya mengusapkan tumbukan bawang merah dicampur jeruk nipis dan sedikit minyak kayu putih pada dada serta perut si anak (saya belum mencobanya).
Dan seorang pakar kesehatan memberikan langkah-langkah mengatasi kejang, sebagai berikut :
• Menempatkan anak pada posisi miring.
• Jangan menyelimuti anak dengan selimut yang tebal, karena malah akan menambah demamnya akibat pembebasan panas dari dalam tubuh terhambat.
• Longgarkan pakaian anak yang ketat.
• Mengompres anak dengan suhu suam-suam kuku, agar saat airnya menguap, panas anak ikut menguap.
• Apabila kejang terjadi lebih dari 15 menit atau berulang terus, maka segera bawa ke dokter, karena bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Mengatasi demam pada anak
Beberapa upaya pertolongan pertama pada anak yang demam adalah :
• Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, air, kuah sup, atau jus buah).
• Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya.
• Jaga agar anak tidak melakukan aktivitas yang berlebihan.
• Mengompres dengan air hangat (+/- 40 derajat selsius), bisa dilakukan di bak mandi, lalu basuh badan, tangan dan kaki anak dengan air hangat.
Upaya-upaya yang tidak dianjurkan :
• Mengompres dengan air dingin
• Mengompres dengan alcohol
Obat yang dianjurkan : Parasetamol adalah obat pilihan pada anak-anak.
Obat tradisional untuk penurun panas, diantaranya adalah :
• Dibalur dengan bawang merah dicampur minyak kelapa, dibalurin ke seluruh tubuh dan kepala, manjur juga untuk nurunin panas. Bawang merahnya diiris halus terus dicampur minyak kelapa, dibalurin ke punggung, sambil diurut pelan, terus ke dada, leher, tangan, dan kaki terus di ubun-ubun.
• Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
• Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
Catatan : artikel ini diambil dari beberapa sumber, dan dari pengalaman saya sendiri.
Do You Know?
Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem
Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?
Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.
Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.
Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Labels: balita, balita demam, batita demam, demam, Kesehatan