Child Parenting Skills

 Jawaban Permasalahan Seputar Balita dan Anak

Mengapa Balita Susah Makan ?

Posted on Monday, April 7, 2008
Susah Makan BalitaPermasalahan yang sering sekali dihadapi pada ibu-ibu yang memiliki balita adalah kesulitan memberi makan, terutama makanan utama seperti nasi, roti, dsb. Ada anak yang sering ngemut makanannya sampai berjam-jam, ada yang melepehkan makanannya, bahkan ada anak yang sama sekali tidak mau menyentuh nasi. Ada apa sebenarnya ? Dan bagaimana menghadapinya ?[...]Balita Susah MakanPermasalahan yang sering sekali dihadapi pada ibu-ibu yang memiliki balita adalah kesulitan memberi makan, terutama makanan utama seperti nasi, roti, dsb. Ada anak yang sering ngemut makanannya sampai berjam-jam, ada yang melepehkan makanannya, bahkan ada anak yang sama sekali tidak mau menyentuh nasi.

Penyebab balita susah makan diantaranya :
  • Pengalaman anak yang kurang menyenangkan atau trauma saat awal-awal diberi makanan. Hal ini menyebabkan anak malas untuk makan walaupun perutnya lapar. Ada juga anak yang trauma dengan buah-buahan, akibat orangtuanya pernah memaksakan memberikan buah.
  • Terlalu banyak minum susu. Masalah ini pernah saya alami sendiri. Jika anak saya merasa lapar maka yang dia minta adalah susu. Setelah minum susu banyak, sama sekali dia tidak mau minum. Dulu anak saya minum susu dengan dot, tapi saat sudah disapih dari dot dan pindah ke gelas, akhirnya dia minum susunya tidak terlalu banyak dan sering lagi. Dan mulai mau makan dengan porsi yang lumayan.
  • Terlalu banyak mengemil atau jajan.
  • Kurang variasi makanan, sehingga anak menjadi bosan.
  • Masalah psikologis. Anak usia >2 tahun sedang mengalami masa membangkang dan semua serba keinginanku. Hal ini perlu dihadapi dengan kesabaran
  • Anak sedang sakit.
  • Adanya factor fisik misalnya gangguan di sistem saluran pencernaan.

Tips mengatasi balita yang susah makan, diantaranya :
  • Berikan pengalaman makan yang menyenangkan, sejak pemberian makan yang pertama (setelah selesai asi eksklusif). Problem utama anak susah makan itu 6 bulan sampai 2 tahun. ''Asal usia itu terlewati dengan bagus, Insya Allah ke depannya tidak ada masalah.'', tutur dr. Soeroyo Machfudz SpA(K) MPH dari Yogyakarta.
  • Laparkan dulu anak. Anak jangan dulu diberi cemilan atau susu, agar mau diberikan makanan berat.
  • Berikan reward apabila anak mau makan, misalnya dengan memberikan pelukan atau ciuman.
  • Atau berikan hukuman yang edukatif seperti jika anaknya tidak mau makan, orangtua tidak mau nemenin main, dsb.
  • Variasikan menu makanan agar anak tidak bosan.
  • Berikan situasi dimana anak dalam kondisi senang, misalnya diajak jalan-jalan sambil melihat pemandangan.
  • Ekstra sabar. Ini selalu jadi kunci bagi orangtua atau penagsuh dalam memberikan makanan pada balita.



Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.

Labels:

Mengapa Balita Susah Makan ?

Susah Makan BalitaPermasalahan yang sering sekali dihadapi pada ibu-ibu yang memiliki balita adalah kesulitan memberi makan, terutama makanan utama seperti nasi, roti, dsb. Ada anak yang sering ngemut makanannya sampai berjam-jam, ada yang melepehkan makanannya, bahkan ada anak yang sama sekali tidak mau menyentuh nasi. Ada apa sebenarnya ? Dan bagaimana menghadapinya ?[...]Balita Susah MakanPermasalahan yang sering sekali dihadapi pada ibu-ibu yang memiliki balita adalah kesulitan memberi makan, terutama makanan utama seperti nasi, roti, dsb. Ada anak yang sering ngemut makanannya sampai berjam-jam, ada yang melepehkan makanannya, bahkan ada anak yang sama sekali tidak mau menyentuh nasi.

Penyebab balita susah makan diantaranya :
  • Pengalaman anak yang kurang menyenangkan atau trauma saat awal-awal diberi makanan. Hal ini menyebabkan anak malas untuk makan walaupun perutnya lapar. Ada juga anak yang trauma dengan buah-buahan, akibat orangtuanya pernah memaksakan memberikan buah.
  • Terlalu banyak minum susu. Masalah ini pernah saya alami sendiri. Jika anak saya merasa lapar maka yang dia minta adalah susu. Setelah minum susu banyak, sama sekali dia tidak mau minum. Dulu anak saya minum susu dengan dot, tapi saat sudah disapih dari dot dan pindah ke gelas, akhirnya dia minum susunya tidak terlalu banyak dan sering lagi. Dan mulai mau makan dengan porsi yang lumayan.
  • Terlalu banyak mengemil atau jajan.
  • Kurang variasi makanan, sehingga anak menjadi bosan.
  • Masalah psikologis. Anak usia >2 tahun sedang mengalami masa membangkang dan semua serba keinginanku. Hal ini perlu dihadapi dengan kesabaran
  • Anak sedang sakit.
  • Adanya factor fisik misalnya gangguan di sistem saluran pencernaan.

Tips mengatasi balita yang susah makan, diantaranya :
  • Berikan pengalaman makan yang menyenangkan, sejak pemberian makan yang pertama (setelah selesai asi eksklusif). Problem utama anak susah makan itu 6 bulan sampai 2 tahun. ''Asal usia itu terlewati dengan bagus, Insya Allah ke depannya tidak ada masalah.'', tutur dr. Soeroyo Machfudz SpA(K) MPH dari Yogyakarta.
  • Laparkan dulu anak. Anak jangan dulu diberi cemilan atau susu, agar mau diberikan makanan berat.
  • Berikan reward apabila anak mau makan, misalnya dengan memberikan pelukan atau ciuman.
  • Atau berikan hukuman yang edukatif seperti jika anaknya tidak mau makan, orangtua tidak mau nemenin main, dsb.
  • Variasikan menu makanan agar anak tidak bosan.
  • Berikan situasi dimana anak dalam kondisi senang, misalnya diajak jalan-jalan sambil melihat pemandangan.
  • Ekstra sabar. Ini selalu jadi kunci bagi orangtua atau penagsuh dalam memberikan makanan pada balita.



Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.

Labels:

Posted on Monday, April 7, 2008 |
0 Comments:

Post a Comment