Child Parenting Skills

 Jawaban Permasalahan Seputar Balita dan Anak

Bagaimana Mengatasi Balita Mengamuk ?

Posted on Sunday, April 13, 2008
Gambar Balita mengamukKetika anak memasuki usia 2 sampai 4 tahun, kita melihat bahwa mereka cenderung sudah mulai menginginkan sesuatu dengan kuat. Sudah tahu banyak hal dan kadang ingin melakukannya terus menerus. Misalnya jajan makanan tertentu, membeli mainan ini dan itu, dan sebagainya. Dan jika tidak dipenuhi sebagian dari balita ini akan mengamuk yaitu menangis, menjerit-jerit, tidak mau beranjak dari tempat tertentu, melempar barang, dsb. Mengamuk, atau nama lainnya temper tantrum wajar terjadi pada balita, bagaimana kita mengatasinya ?[...]ambar Balita MengamukKetika anak memasuki usia 2 sampai 4 tahun, kita melihat bahwa mereka cenderung sudah mulai menginginkan sesuatu dengan kuat. Sudah tahu banyak hal dan kadang ingin melakukannya terus menerus. Misalnya jajan makanan tertentu, membeli mainan ini dan itu, dan sebagainya. Dan jika tidak dipenuhi sebagian dari balita ini akan mengamuk yaitu menangis, menjerit-jerit, tidak mau beranjak dari tempat tertentu, melempar barang, dsb. Mengamuk, atau nama lainnya temper tantrum wajar terjadi pada balita, bagaimana kita mengatasinya ?

Penyebab temper tantrum (mengamuk)
Yang pertama harus orangtua perhatikan adalah penyebab anak mengamuk. Kalau perlu buat catatan apa saja yang biasanya membuat si anak mengamuk, misalnya :
• Tidak mendapatkan apa yang diinginkan (misalnya perhatian guru/orang tua, permen, mainan, dsb)
• Tidak mampu melakukan sendiri (misalnya dalam berpakaian, membawa mainannya sekaligus, menyeberangi jalan tanpa berpegangan pada orang tua, dsb)
• Menginginkan orang tua/guru melakukan sesuatu yang orang tua/guru tidak bisa atau tidak ingin lakukan (misalnya menemani anak tidur, mengambil makanan kesukaan yang tidak diperbolehkan, dsb)
• Tidak mengetahui apa yang diinginkannya (misalnya apakah sebaiknya ia makan di meja makan atau duduk di sofa atau tidak makan)
• Tidak mampu menjelaskan apa yang diinginkannya (misalnya ingin bermain ayunan lebih tinggi, tapi alat ayunan tidak memungkinkan)
• Tidak mampu mengendalikan segala sesuatu (misalnya ia ingin ibunya tidak pergi ke kantor, tapi ibunya tetap pergi, ia ingin memakai piring warna biru, tetapi dibelikan warna merah,
• Dsb.

Penanganan temper tantrum (mengamuk)
• Orangtua bersikap tenang, positif dan dewasa.
• Biarkan dulu anak yang mengamuk sampai dia sedikit tenang.
• Berbicara dengan lembut tapi tegas.
• Alihkan perhatiannya pada hal-hal yang lain.
• Setelah reda, peluk anak dan tunjukkan bahwa kita tetap mencintainya.
• Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa keinginannya tidak dipenuhi karena sebab-sebab tertentu.
• Tidak boleh menggunakan kekerasan seperti memukul, mencubit,dsb.


Do You Know?


Tactics for Tackling a Toddler's Temper Tantrum


Even the best behaved toddler has an occasional temper tantrum. A tantrum can range from whining and crying to screaming, kicking, hitting, and breath holding. They're equally common in boys and girls and usually occur from age 1 to age 3. Some children may experience regular tantrums, whereas for other children, tantrums may be rare. Some kids are more prone to throwing a temper tantrum than others.

Toddlers are trying to master the world and when they aren't able to accomplish a task, they often use one of the only tools at their disposal for venting frustration - a tantrum. There are several basic causes of tantrums that are familiar to parents everywhere: The child is seeking attention or is tired, hungry, or uncomfortable. In addition, tantrums are often the result of children's frustration with the world. Frustration is an unavoidable part of kids' lives as they learn how people, objects, and their own bodies work.

Tantrums are common during the second year of life, a time when children are acquiring language. Toddlers generally understand more than they can express. As language skills improve, tantrums tend to decrease.

Keep off-limits objects out of sight and out of reach, which will make struggles less likely to develop over them. Distract your child. Take advantage of your little one's short attention span by offering a replacement for the coveted object or beginning a new activity to replace the frustrating or forbidden one. And choose your battles: consider the request carefully when your child wants something. Is it outrageous? Maybe it isn't. Accommodate when possible to avoid an outburst.

Make sure your child isn't acting up simply because he or she isn't getting enough attention. To a child, negative attention (a parent's response to a tantrum) is better than no attention at all. Try to establish a habit of catching your child being good ("time in"), which means rewarding your little one with attention and praise for positive behavior. This will teach them that acting appropriately makes mommy and daddy happy and proud, and they'll be anxious to do it again and again.

Labels:

Bagaimana Mengatasi Balita Mengamuk ?

Gambar Balita mengamukKetika anak memasuki usia 2 sampai 4 tahun, kita melihat bahwa mereka cenderung sudah mulai menginginkan sesuatu dengan kuat. Sudah tahu banyak hal dan kadang ingin melakukannya terus menerus. Misalnya jajan makanan tertentu, membeli mainan ini dan itu, dan sebagainya. Dan jika tidak dipenuhi sebagian dari balita ini akan mengamuk yaitu menangis, menjerit-jerit, tidak mau beranjak dari tempat tertentu, melempar barang, dsb. Mengamuk, atau nama lainnya temper tantrum wajar terjadi pada balita, bagaimana kita mengatasinya ?[...]ambar Balita MengamukKetika anak memasuki usia 2 sampai 4 tahun, kita melihat bahwa mereka cenderung sudah mulai menginginkan sesuatu dengan kuat. Sudah tahu banyak hal dan kadang ingin melakukannya terus menerus. Misalnya jajan makanan tertentu, membeli mainan ini dan itu, dan sebagainya. Dan jika tidak dipenuhi sebagian dari balita ini akan mengamuk yaitu menangis, menjerit-jerit, tidak mau beranjak dari tempat tertentu, melempar barang, dsb. Mengamuk, atau nama lainnya temper tantrum wajar terjadi pada balita, bagaimana kita mengatasinya ?

Penyebab temper tantrum (mengamuk)
Yang pertama harus orangtua perhatikan adalah penyebab anak mengamuk. Kalau perlu buat catatan apa saja yang biasanya membuat si anak mengamuk, misalnya :
• Tidak mendapatkan apa yang diinginkan (misalnya perhatian guru/orang tua, permen, mainan, dsb)
• Tidak mampu melakukan sendiri (misalnya dalam berpakaian, membawa mainannya sekaligus, menyeberangi jalan tanpa berpegangan pada orang tua, dsb)
• Menginginkan orang tua/guru melakukan sesuatu yang orang tua/guru tidak bisa atau tidak ingin lakukan (misalnya menemani anak tidur, mengambil makanan kesukaan yang tidak diperbolehkan, dsb)
• Tidak mengetahui apa yang diinginkannya (misalnya apakah sebaiknya ia makan di meja makan atau duduk di sofa atau tidak makan)
• Tidak mampu menjelaskan apa yang diinginkannya (misalnya ingin bermain ayunan lebih tinggi, tapi alat ayunan tidak memungkinkan)
• Tidak mampu mengendalikan segala sesuatu (misalnya ia ingin ibunya tidak pergi ke kantor, tapi ibunya tetap pergi, ia ingin memakai piring warna biru, tetapi dibelikan warna merah,
• Dsb.

Penanganan temper tantrum (mengamuk)
• Orangtua bersikap tenang, positif dan dewasa.
• Biarkan dulu anak yang mengamuk sampai dia sedikit tenang.
• Berbicara dengan lembut tapi tegas.
• Alihkan perhatiannya pada hal-hal yang lain.
• Setelah reda, peluk anak dan tunjukkan bahwa kita tetap mencintainya.
• Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa keinginannya tidak dipenuhi karena sebab-sebab tertentu.
• Tidak boleh menggunakan kekerasan seperti memukul, mencubit,dsb.


Do You Know?


Tactics for Tackling a Toddler's Temper Tantrum


Even the best behaved toddler has an occasional temper tantrum. A tantrum can range from whining and crying to screaming, kicking, hitting, and breath holding. They're equally common in boys and girls and usually occur from age 1 to age 3. Some children may experience regular tantrums, whereas for other children, tantrums may be rare. Some kids are more prone to throwing a temper tantrum than others.

Toddlers are trying to master the world and when they aren't able to accomplish a task, they often use one of the only tools at their disposal for venting frustration - a tantrum. There are several basic causes of tantrums that are familiar to parents everywhere: The child is seeking attention or is tired, hungry, or uncomfortable. In addition, tantrums are often the result of children's frustration with the world. Frustration is an unavoidable part of kids' lives as they learn how people, objects, and their own bodies work.

Tantrums are common during the second year of life, a time when children are acquiring language. Toddlers generally understand more than they can express. As language skills improve, tantrums tend to decrease.

Keep off-limits objects out of sight and out of reach, which will make struggles less likely to develop over them. Distract your child. Take advantage of your little one's short attention span by offering a replacement for the coveted object or beginning a new activity to replace the frustrating or forbidden one. And choose your battles: consider the request carefully when your child wants something. Is it outrageous? Maybe it isn't. Accommodate when possible to avoid an outburst.

Make sure your child isn't acting up simply because he or she isn't getting enough attention. To a child, negative attention (a parent's response to a tantrum) is better than no attention at all. Try to establish a habit of catching your child being good ("time in"), which means rewarding your little one with attention and praise for positive behavior. This will teach them that acting appropriately makes mommy and daddy happy and proud, and they'll be anxious to do it again and again.

Labels:

Posted on Sunday, April 13, 2008 |
0 Comments:

Post a Comment