Child Parenting Skills

 Jawaban Permasalahan Seputar Balita dan Anak

Balita Diare, Bagaimana Mengatasinya ?

Posted on Tuesday, April 15, 2008
Sakit perut/diare Pada BalitaMenurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi. Bagaimana kita bisa melakukan pertolongan pertama pada anak yang terkena diare ?[...]Balita Sakit PerutMenurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi.

Penyebab Diare
Penyebab diare kebanyakan karena :
• Virus, jika disebabkan virus maka akan berak-berak air, tanpa lendir darah dan berbusa.
• Bakteri, menyebabkan berak-berak disertai lendir dan darah, dan disertai sakit perut.
• Parasit, berak berdarah dan terkadang berlendir, disertai sakit perut
• Alergi, misalnya alergi makanan atau susu tertentu. Akan berak-berak setelah mengkonsumsi makanan atau susu.

Penanganan Diare
Yang bisa dilakukan orang tua apabila seorang anak terkena diare adalah :
• Tetap memberikan makanan pada anak, baik berupa ASI, susu formula dan makanan padat lainnya. Karena pemberian nutrisi akan mempercepat membangun sel-sel usus yang dirusak oleh virus.
• Kenali dan waspadai tanda-tanda DEHIDRASI pada anak, diantaranya : mata yang bertambah cekung, mulut yang kering dan keriput, mencret yang berupa air tanpa darah, panas yang mencapai 39,5o C, menurunnya tegangan kulit perut/berkeriputnya kulit, suara tangis bayi yang serak dan denyut nadi 94 denyut per menit.
• Berikan oralit atau pedialyte yang bisa didapatkan di apotik.
Pembuatan oralit juga bisa dilakukan di rumah dengan cara sbb :
Garam dapur 1/2 sendok teh, garam kalium 1/2 sendok teh (bisa dibeli di apotik), soda kue 1/2 sendok teh, glukosa 1/2 sendok teh (untuk pengganti, bisa juga dipakai gula pasir, glukosa bisa dibeli di apotik).
Caranya : semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian di campur air matang 1 liter.

• Jika terjadi hal-hal seperti di bawah ini, segera bawa balita anda ke dokter :
1. Mencret > 5 x sehari dengan jumlah kotoran banyak atau > 10 x bila jumlah kotoran sedikit (kecepirit).
2. Ada tanda-tanda dehidrasi
3. Berak berdarah
4. Muntah terus menerus yang ditakutkan anak akan dehidrasi.


Pengobatan Tradisional
Berikut ini tips pengobatan tradisional untuk mengatasi diare :
• 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak.
• Tumbuk daun pupus jambu biji, tambah garam sedikit kemudian ambil airnya dan diminumkan sedikit – sedikit.


Do You Know?


Actively Listening to your Child


Communicating with our children can be a difficult task at times. We feel like they're not listening to us; they feel like we're not listening to them. Good listening and communications skills are essential to successful parenting. Your child's feelings, views and opinions have worth, and you should make sure you take the time to sit down and listen openly and discuss them honestly.

It seems to be a natural tendency to react rather than to respond. We pass judgment based on our own feelings and experiences. However, responding means being receptive to our child's feelings and emotions and allowing them to express themselves openly and honestly without fear of repercussion from us. By reacting, we send our child the message that their feelings and opinions are invalid. But by responding and asking questions about why the child feels that way, it opens a dialog that allows them to discuss their feelings further, and allows you a better understanding of where they're coming from. Responding also gives you an opportunity to work out a solution or a plan of action with your child that perhaps they would not have come up with on their own. Your child will also appreciate the fact that maybe you do indeed understand how they feel.

It's crucial in these situations to give your child your full and undivided attention. Put down your newspaper, stop doing dishes, or turn off the television so you can hear the full situation and make eye contact with your child. Keep calm, be inquisitive, and afterwards offer potential solutions to the problem.

Don't discourage your child from feeling upset, angry, or frustrated. Our initial instinct may be to say or do something to steer our child away from it, but this can be a detrimental tactic. Again, listen to your child, ask questions to find out why they are feeling that way, and then offer potential solutions to alleviate the bad feeling.

Just as we do, our children have feelings and experience difficult situations. By actively listening and participating with our child as they talk about it, it demonstrates to them that we do care, we want to help and we have similar experiences of our own that they can draw from. Remember, respond - don't react.

Labels:

Balita Diare, Bagaimana Mengatasinya ?

Sakit perut/diare Pada BalitaMenurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi. Bagaimana kita bisa melakukan pertolongan pertama pada anak yang terkena diare ?[...]Balita Sakit PerutMenurut pengalaman saya, selain demam, maka diare adalah penyakit yang paling sering diderita oleh anak-anak. Dalam hasil sebuah penelitian di Departemen Kesehatan pada tahun 2003, memperlihatkan bahwa 98% air kemasan isi ulang tercemar kuman E.Coli yang berpotensi menyebabkan mencret/diare pada manusia. Selain air yang kita minum, ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena diare. Dan diare bisa sangat berbahaya kalau tidak segera ditangani, misalnya jika anak sampai mengalami dehidrasi.

Penyebab Diare
Penyebab diare kebanyakan karena :
• Virus, jika disebabkan virus maka akan berak-berak air, tanpa lendir darah dan berbusa.
• Bakteri, menyebabkan berak-berak disertai lendir dan darah, dan disertai sakit perut.
• Parasit, berak berdarah dan terkadang berlendir, disertai sakit perut
• Alergi, misalnya alergi makanan atau susu tertentu. Akan berak-berak setelah mengkonsumsi makanan atau susu.

Penanganan Diare
Yang bisa dilakukan orang tua apabila seorang anak terkena diare adalah :
• Tetap memberikan makanan pada anak, baik berupa ASI, susu formula dan makanan padat lainnya. Karena pemberian nutrisi akan mempercepat membangun sel-sel usus yang dirusak oleh virus.
• Kenali dan waspadai tanda-tanda DEHIDRASI pada anak, diantaranya : mata yang bertambah cekung, mulut yang kering dan keriput, mencret yang berupa air tanpa darah, panas yang mencapai 39,5o C, menurunnya tegangan kulit perut/berkeriputnya kulit, suara tangis bayi yang serak dan denyut nadi 94 denyut per menit.
• Berikan oralit atau pedialyte yang bisa didapatkan di apotik.
Pembuatan oralit juga bisa dilakukan di rumah dengan cara sbb :
Garam dapur 1/2 sendok teh, garam kalium 1/2 sendok teh (bisa dibeli di apotik), soda kue 1/2 sendok teh, glukosa 1/2 sendok teh (untuk pengganti, bisa juga dipakai gula pasir, glukosa bisa dibeli di apotik).
Caranya : semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian di campur air matang 1 liter.

• Jika terjadi hal-hal seperti di bawah ini, segera bawa balita anda ke dokter :
1. Mencret > 5 x sehari dengan jumlah kotoran banyak atau > 10 x bila jumlah kotoran sedikit (kecepirit).
2. Ada tanda-tanda dehidrasi
3. Berak berdarah
4. Muntah terus menerus yang ditakutkan anak akan dehidrasi.


Pengobatan Tradisional
Berikut ini tips pengobatan tradisional untuk mengatasi diare :
• 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak.
• Tumbuk daun pupus jambu biji, tambah garam sedikit kemudian ambil airnya dan diminumkan sedikit – sedikit.


Do You Know?


Actively Listening to your Child


Communicating with our children can be a difficult task at times. We feel like they're not listening to us; they feel like we're not listening to them. Good listening and communications skills are essential to successful parenting. Your child's feelings, views and opinions have worth, and you should make sure you take the time to sit down and listen openly and discuss them honestly.

It seems to be a natural tendency to react rather than to respond. We pass judgment based on our own feelings and experiences. However, responding means being receptive to our child's feelings and emotions and allowing them to express themselves openly and honestly without fear of repercussion from us. By reacting, we send our child the message that their feelings and opinions are invalid. But by responding and asking questions about why the child feels that way, it opens a dialog that allows them to discuss their feelings further, and allows you a better understanding of where they're coming from. Responding also gives you an opportunity to work out a solution or a plan of action with your child that perhaps they would not have come up with on their own. Your child will also appreciate the fact that maybe you do indeed understand how they feel.

It's crucial in these situations to give your child your full and undivided attention. Put down your newspaper, stop doing dishes, or turn off the television so you can hear the full situation and make eye contact with your child. Keep calm, be inquisitive, and afterwards offer potential solutions to the problem.

Don't discourage your child from feeling upset, angry, or frustrated. Our initial instinct may be to say or do something to steer our child away from it, but this can be a detrimental tactic. Again, listen to your child, ask questions to find out why they are feeling that way, and then offer potential solutions to alleviate the bad feeling.

Just as we do, our children have feelings and experience difficult situations. By actively listening and participating with our child as they talk about it, it demonstrates to them that we do care, we want to help and we have similar experiences of our own that they can draw from. Remember, respond - don't react.

Labels:

Posted on Tuesday, April 15, 2008 |
0 Comments:

Post a Comment