Child Parenting Skills

 Jawaban Permasalahan Seputar Balita dan Anak

Kapan Mengajari Balita Baca Tulis ?

Posted on Friday, March 20, 2009
Banyak orangtua yang merasa bangga kalau anaknya bisa membaca dan menulis sejak usia dini. Kita bahkan menganggap bahwa anak kita memiliki intelegensi yang tinggi karena hal itu. Tapi benarkah demikian ? Berikut ini ada artikel bagus yang perlu kita renungkan.
MENGAJARI BALITA KITA MEMBACA, SEBERAPA PENTING ?
Suatu hari saya di tanya apakah saya boleh mengajarkan anak saya membaca di usia dini...? Karena saat ini marak metode yang mengajarkan anak membaca di usia dini.

Agak sulit untuk menjawab pertanyaan ini, untuk itu mari kita tanya pada diri sendiri, Tujuan apa yang mendasari kita mengajari anak membaca. apakah kita ingin anak kita bisa membaca atau kita ingin anak kita menjadi gemar membaca..? Pertanyaan ini sangat penting, karena jelas sekali bedanya anak yang bisa membaca dengan anak yang suka/gemar membaca.

Kalau tujuan kita hanya agar anak kita bisa membaca, dan biasanya dengan salah satu tujuan lainya adalah untuk di pamerkan pada saudara, kerabat atau tetangga, sungguh ini sayang sekali dan tidak akan memberikan manfaat maksimal bagi anak kita.

Namun kalau tujuan kita adalah agar anak kita suka/gemar membaca maka mungkin jauh lebih bermanfaat bagi mereka kelak. Tapi sayangnya mengajarkan anak membaca diusia yang terlalu dini justru tidak membuat anak menjadi gemar membaca.

Hasil penelitian menjukkan bukti bahwa anak-anak yang diajari baca setelah usia 7-8 tahun justru membaca buku dan menulis jauh lebih banyak daripada anak yang di ajari baca sejak usia 5 tahun.

Kemudian hasil lain adalah bahwa kemampuan baca anak yang di ajari baca sejak usia 5 tahun dengan anak yang di ajari baca di usia 7-8 tahun akan sama kemampuannya pada saat mereka sama-sama berusia 10 tahun. Namun Minat baca anak yang diajari sejak usia lima tahun jauh lebih rendah dibanding anak yang diajari baca di usia 7-8 tahun.

Mengapa hal ini bisa terjadi...? Mari kita simak bersama penjelasannya.....

Otak anak pada usia dini itu bertumbuh sangat pesat, jika kita mengembangkan kemampuan kreatif mereka maka syaraf-syaraf kreatifnyslsh yang akan berkembang sangat pesat. Hal ini di tandai dengan rasa ingin tahu yang tinggi dari seorang anak. Namun jika tidak maka rasa ingin tahu atau syaraf-syaraf kreatifnya melemah, sehingga minat/rasa ingintahu anak pada berbagai hal juga melemah.

Oleh karena itu berdasarkan penelitian. Di ketahui bahwa jauh lebih penting mengajarkan anak kreatifitas sehingga syaraf-syaraf kreatifnya bertumbuh sempurna; syaraf kreatif yang tumbuh dgn sempurna ini akan akan membuat anak memiliki rasa ingin tahu yang besar akan berbagai hal, lalu setelah itu baru kemudian anak diajari bagaimana memenuhi rasa ingin tahunya tersebut melalu kemampuan membaca. Sehingga setelah dia bisa membaca maka dia akan gunakan kemampuan bacanya tersebut untuk mengeksplorasi segala informasi dari berbagai bahan bacaan untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut. Begitulah penjelasan Kathy H Passeks, dalam bukunya yang berjudul
Even Einstein did not learn a flash Card. atau Einstein ternyata tidak pernah belajar Flash Card.
Dari penjelasan tersebut ternyat di ketahui bahwa mengajari anak membaca di usaia dini justru kontra produktif terhadap pertumbuhan syaraf-syaraf kreatif yang dimilikinya. Sehingga pada saat anak sudah bisa membaca, dia tidak tahu untuk apa kemampuan itu dia gunakan, karena rasa ingin tahunya akan sesuatu tidak ada.

Oleh karena itu jika kita perhatikan pendidikan-pendidikan usia dini yang ada di negara-negara maju pada umumnya sebagian besar aktifitasnya di fokuskan untuk membangkitkan kreatifitas anak melalui berbagai macam permainan dan diskusi; mereka baru diperkenakan baca tulis hitung diusia kira-kira 7 atau 8 tahun.

Para orang tua dan guru yang saya cintai....

Coba perhatikan berapa banyak buku yang sudah kita baca dalam setahun...? apakah menurut anda minat membaca kita saat ini cukup besar...? Jika tidak, mungkin bisa jadi karena kita dulu sejak kecil sudah difokuskan untuk bisa membaca dan bukannya mengembangkan kreatifitas dan rasa ingin tahu kita.

Akan tetapi sekali lagi segalanya terpulang kembali pada masing-masing orang tua. Apakah kita ingin anak kita cepat bisa membaca saja atau kita ingin anak kita menjadi anak yang gemar membaca...


Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Banyak orangtua yang merasa bangga kalau anaknya bisa membaca dan menulis sejak usia dini. Kita bahkan menganggap bahwa anak kita memiliki intelegensi yang tinggi karena hal itu. Tapi benarkah demikian ? Berikut ini ada artikel bagus yang perlu kita renungkan[...]

Labels: , ,

Kapan Mengajari Balita Baca Tulis ?

Banyak orangtua yang merasa bangga kalau anaknya bisa membaca dan menulis sejak usia dini. Kita bahkan menganggap bahwa anak kita memiliki intelegensi yang tinggi karena hal itu. Tapi benarkah demikian ? Berikut ini ada artikel bagus yang perlu kita renungkan.
MENGAJARI BALITA KITA MEMBACA, SEBERAPA PENTING ?
Suatu hari saya di tanya apakah saya boleh mengajarkan anak saya membaca di usia dini...? Karena saat ini marak metode yang mengajarkan anak membaca di usia dini.

Agak sulit untuk menjawab pertanyaan ini, untuk itu mari kita tanya pada diri sendiri, Tujuan apa yang mendasari kita mengajari anak membaca. apakah kita ingin anak kita bisa membaca atau kita ingin anak kita menjadi gemar membaca..? Pertanyaan ini sangat penting, karena jelas sekali bedanya anak yang bisa membaca dengan anak yang suka/gemar membaca.

Kalau tujuan kita hanya agar anak kita bisa membaca, dan biasanya dengan salah satu tujuan lainya adalah untuk di pamerkan pada saudara, kerabat atau tetangga, sungguh ini sayang sekali dan tidak akan memberikan manfaat maksimal bagi anak kita.

Namun kalau tujuan kita adalah agar anak kita suka/gemar membaca maka mungkin jauh lebih bermanfaat bagi mereka kelak. Tapi sayangnya mengajarkan anak membaca diusia yang terlalu dini justru tidak membuat anak menjadi gemar membaca.

Hasil penelitian menjukkan bukti bahwa anak-anak yang diajari baca setelah usia 7-8 tahun justru membaca buku dan menulis jauh lebih banyak daripada anak yang di ajari baca sejak usia 5 tahun.

Kemudian hasil lain adalah bahwa kemampuan baca anak yang di ajari baca sejak usia 5 tahun dengan anak yang di ajari baca di usia 7-8 tahun akan sama kemampuannya pada saat mereka sama-sama berusia 10 tahun. Namun Minat baca anak yang diajari sejak usia lima tahun jauh lebih rendah dibanding anak yang diajari baca di usia 7-8 tahun.

Mengapa hal ini bisa terjadi...? Mari kita simak bersama penjelasannya.....

Otak anak pada usia dini itu bertumbuh sangat pesat, jika kita mengembangkan kemampuan kreatif mereka maka syaraf-syaraf kreatifnyslsh yang akan berkembang sangat pesat. Hal ini di tandai dengan rasa ingin tahu yang tinggi dari seorang anak. Namun jika tidak maka rasa ingin tahu atau syaraf-syaraf kreatifnya melemah, sehingga minat/rasa ingintahu anak pada berbagai hal juga melemah.

Oleh karena itu berdasarkan penelitian. Di ketahui bahwa jauh lebih penting mengajarkan anak kreatifitas sehingga syaraf-syaraf kreatifnya bertumbuh sempurna; syaraf kreatif yang tumbuh dgn sempurna ini akan akan membuat anak memiliki rasa ingin tahu yang besar akan berbagai hal, lalu setelah itu baru kemudian anak diajari bagaimana memenuhi rasa ingin tahunya tersebut melalu kemampuan membaca. Sehingga setelah dia bisa membaca maka dia akan gunakan kemampuan bacanya tersebut untuk mengeksplorasi segala informasi dari berbagai bahan bacaan untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut. Begitulah penjelasan Kathy H Passeks, dalam bukunya yang berjudul
Even Einstein did not learn a flash Card. atau Einstein ternyata tidak pernah belajar Flash Card.
Dari penjelasan tersebut ternyat di ketahui bahwa mengajari anak membaca di usaia dini justru kontra produktif terhadap pertumbuhan syaraf-syaraf kreatif yang dimilikinya. Sehingga pada saat anak sudah bisa membaca, dia tidak tahu untuk apa kemampuan itu dia gunakan, karena rasa ingin tahunya akan sesuatu tidak ada.

Oleh karena itu jika kita perhatikan pendidikan-pendidikan usia dini yang ada di negara-negara maju pada umumnya sebagian besar aktifitasnya di fokuskan untuk membangkitkan kreatifitas anak melalui berbagai macam permainan dan diskusi; mereka baru diperkenakan baca tulis hitung diusia kira-kira 7 atau 8 tahun.

Para orang tua dan guru yang saya cintai....

Coba perhatikan berapa banyak buku yang sudah kita baca dalam setahun...? apakah menurut anda minat membaca kita saat ini cukup besar...? Jika tidak, mungkin bisa jadi karena kita dulu sejak kecil sudah difokuskan untuk bisa membaca dan bukannya mengembangkan kreatifitas dan rasa ingin tahu kita.

Akan tetapi sekali lagi segalanya terpulang kembali pada masing-masing orang tua. Apakah kita ingin anak kita cepat bisa membaca saja atau kita ingin anak kita menjadi anak yang gemar membaca...


Do You Know?


Constructing Your Child's Healthy Sense of Self Esteem


Your child's self esteem is their mental foundation. A self-assured child is confident, secure, happy, well-adjusted and successful. They can solve problems that come their way, and it thrives under a loving parent's nurturing care.
What are some good ways to built self esteem in your child?

Most importantly, accept your child for who they are, and help them do the same. Teach your child that nobody is perfect, and that everyone makes mistakes. Show them how to learn and grow from their mistakes, and let them know that you also make mistakes. Children with high self esteem are able to take lessons from mistakes and apply them down the road. A child with low self esteem become frustrated and resort to self-depreciating behavior, such as calling themselves 'stupid' and vowing to 'never try that again.

Help your child discover their abilities and talents, and encourage outlets for them to build on and improve them. Praise a child not only for improvements in abilities and skills, but also for the traits they naturally possess.
Encourage your child to make positive choices. Open an honest dialog with your child and discuss the possibilities with them. Children who learn skills for making positive choices when they are younger are well-prepared for the tougher choices they have to make when they are older.

Ensure that you spend lots of quality time with your child, at least once a week. Whether you are shooting baskets or going out to grab a hamburger, take time to talk and keep in touch. If you find it difficult to squeeze in quality time during a hectic week, take the time to talk about things during the drive to school or while they are helping you put the groceries away.
Banyak orangtua yang merasa bangga kalau anaknya bisa membaca dan menulis sejak usia dini. Kita bahkan menganggap bahwa anak kita memiliki intelegensi yang tinggi karena hal itu. Tapi benarkah demikian ? Berikut ini ada artikel bagus yang perlu kita renungkan[...]

Labels: , ,

Posted on Friday, March 20, 2009 |
1 Comments:

Anonymous ibnufox said...
oh aku baru tau. aku punya anak balita 4 tahun lincah selalu banyak pertanyaan dan selalu ingin tahu hal-hal yang baru tapi belum bisa baca/tulis sudah khawatir.
December 8, 2009 at 8:21 PM 

Post a Comment